Pendekatan Induktif : Pengertian, Strategi Berfikir, Karakteristik dan Langkah-Langkahnya
Wednesday, August 30, 2017
Wawasan Pendidikan; Mengajar bukan merupakan sekedar menceritakan materi pembelajaran kepada siswa, juga bukan merupakan konsekuensi otomatis penuangan ke dalam benak siswa. Namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan siswa sendiri secara aktif. Sering timbul dalam proses pembelajaran adalah siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran dan kurangnya interaksi antara siswa dan guru pada saat pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru yaitu dengan menerapkan pendekatan Induktif.
A. Pengertian Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin, sistem ini dipandang sebagai sistem berpikir yang paling baik pada abad pertengahan yaitu cara induktif disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat mempercayai begitu saja tanpa diteliti secara rasional. Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari khusus menuju ke yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri itu terdapat pada semua jenis fenomena.
Berpikir Induktif merupakan cara berpikir yang digunakan apabila seseorang membuat kesimpulan berdasarkan informasi atau fakta yang dimiliki dan berdasarkan prinsip-prinsip penemuan, serta dibuat dari yang spesifik ke yang umum (Arifin, 2005).
Pembelajaran induktif adalah sebuah penalaran yang bermula dari khusus (pengamatan, ukuran, data) ke umum (aturan, hukum, teori-teori). Model berpikir induktif dirancang untuk melatih siswa dalam membentuk konsep dan sekaligus menggeneralisasikan konsep-konsep. Model ini juga membentuk perhatian siswa untuk fokus pada logika, bahasa dan arti kata-kata dan sifat pengetahuan (Joyce, 2009).
B. Strategi Berfikir Induktif
Postulat yang diajukan Taba menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berfikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya. Strategi pertama adalah pembentukan konsep sebagai strategi dasar; kedua, interprestasi data, dan ketiga adalah penerapan prinsip.
1. Pembentukan Konsep
Tahap pertama dalam strategi pembentukan konsep ini terdiri dari tiga langkah, yaitu:
a) Mengidentifikasi data yang relevan dengan permasalahan,
b) Mengelompokkan data atas dasar kesamaan karakteristik, dan
c) Membuat kategori serta memberi label pada kelompok-kelompok data yang memilih kesamaan karakteristik.
2. Interprestasi Data
Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterprestasi dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu. Sebagai langkah pertama, guru dapat mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa agar dapat mengidentifikasi aspek-aspek tertentu dari suatu data. Berikutnya guru meminta siswa untuk menjelaskan berbagai informasi yang diperolehnya dan menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya. Langkah ketiga adalah membuat kesimpulan.
3. Pembelajaran prinsip
Strategi ketiga merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat merumuskan suatu konsep, menginterprestasi, dan menyimpulkan data, selanjutnya, mereka diharapkan dapat menerapkan sustu prinsip tertentu kedalam situasi permasalahan yang berbeda. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.
C. Langkah-Langkah Pendekatan Induktif
Pengolahan pesan secara induktif bermula dari (i) fakta atau peristiwa khusus, (ii) penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta, (iii) penyusunan generalisasi berdasarkan konsep-konsep (Mudjiono, 2006). Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah:
- Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif.
- Menyajikan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau aturan itu yang memungkinkan siswa memperkirakan (hipotesis) sifat umum yang terkandung dalam contoh-contoh itu.
- Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal perkiraan itu.
- disusun pertanyaan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
D. Karakteristik Pendekatan Induktif-Deduktif
Suatu pembelajaran yang mengembangkan cara berfikir induktif biasa disebut pembelajaran dengan pendekatan induktif-deduktif. Gambaran proses pembelajaran diberi nama model induktif-deduktif. Karakteristik dari pendekatan induktif-deduktif adalah sebagai berikut:
- Proses berfikir siswa berkembang dari data yang sifatnya spesifik menuju generalisasi
- Tujuan belajar adalah mendorong guru mengendalikan unsur-unsur yang terlibat, misalnya suasana kelas, data, bahan atau objek penelitian, guru sebagai pengendali.
- Siswa terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan data yang ada, bahan dan objek sehingga mereka merasa ada pola tertentu dari data yang diperolehnya.
- Kelas berperan sebagai laboratorium.
- Biasanya, ada beberapa generalisasi yang dapat dirumuskan siswa.
- Guru memberi kesempatan siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasi yang diperoleh di muka kelas.
Sumber:
- Arifin, M, dkk. 2005 Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press).
- Joyce, B. 2009. Model of Teaching, Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.