Bagaimana Komik Menjadi Media dalam Proses Belajar Mengajar?
Tuesday, August 23, 2016
Wawasan Pendidikan; banyak hal yang dapat dilakukan guru guna melancarkan proses belajar mengajar. berbagai perkembangan di dunia pendidikan telah melahirkan pemikiran pemikiran kreatif. salah satunya adalah menjadikan komik sebagai media bantu dalam proses belajar mengajar. Bagaimana Komik Menjadi Media dalam Proses Belajar Mengajar? untuk mengetahuinya, silahkan baca artikel dibawah ini.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, ada beberapa jenis media kegiatan belajar mengajar yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, pertama yaitu media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering disebut sebagai media dua dimensi yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua yaitu media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (Solid Model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diaroma. Ketiga yaitu media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP dan lain-lain. keempat yaitu penggunaan lingkungan sebagai media.
Gambar merupakan alat visual yang paling sederhana, praktis, mudah dibuat dan banyak diminati siswa. Media visual dapat memperlancar serta dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. Dalam hal ini media gambar memiliki beberapa kelebihan antara lain:
- Gambar dapat mudah diperoleh atau dapat dibuat sendiri, mudah menggunakannya, tidak memerlukan alat tambahan
- Penggunaan gambar merupakan hal yang wajar dalam proses kegiatan belajar mengajar
- Mudah mengatur pilihan untuk suatu kegiatan belajar mengajar.
Komik merupakan salah satu aplikasi dari media visual yang sering kita jumpai. Komik merupakan media yang bersifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Komik dapat berfungsi sebagai media yang informative dan edukatif dalam proses belajar mengajar.
Komik adalah suatu kartun yang memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, yang berhubungan erat dengan media gambar. Di mana cerita-ceritanya dibuat ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi bahkan diolah menggunakan warna-warna yang menarik.
Komik sebagai media instruksional edukatif, memiliki unsur-unsur yaitu:
- Sederhana, langsung, aksi-aksi yang cepat dan menggambarkan peristiwa-peristiwa yang mengandung bahaya.
- Berisi unsur humor yang kasar, menggunakan bahasa percakapan.
- Perhatikan kepada kriminalitas, kekuatan, keampuhan.
- Adanya kecenderungan manusiawi yang universal terhadap pemujaan pahlawan.
Komik dapat diterapkan dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan guna membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Peranan dari buku komik dalam instruksional adalah kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik. Setelah minat siswa dapat dibangkitkan, selanjutnya cerita bergambar harus dilengkapi materi bacaan agar dapat menambah pemahaman dan memperkuat ingatan serta dapat menumbuhkan minat siswa. Penggunaan komik dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif jika dipadu dengan media atau metode kegiatan belajar mengajar yang lain.
demikianlah artikel tentang Bagaimana Komik Menjadi Media dalam Proses Belajar Mengajar?. semoga bermanfaat.
daftar pustaka
- Sudjana. Nana & Rifa’i. Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Algesindo.
- Usman. Asnawir & Basyirudin. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
- Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta