11 Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah
Thursday, June 9, 2016
Wawasan Pendidikan; peranan guru sebagai pendidik sangat vital. ada sekurangnya 11 Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. adapun peranan-perana tersebut dipaparka secara jelas diuraikan di bawah ini.
Guru memberikan pengarahan saat proses belajar mengajar |
11 Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah
1)Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah.
Latar belakang anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural masyarakat dimana anak didik tinggal akan mewarnai kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik.
2) Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.
3) Informator dan Demonstrator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru.
Berkaitan dengan peran ini seorang guru dituntut tinggi penguasaannya terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan, maka guru tidak boleh berhenti belajar. Sebagai seorang demonstrator maka guru harus mampu menginformasikan materi itu dengan jelas baik dengan alat bantu maupun dengan penampilan. Guru juga harus terampil memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk memperjelas informasinya.
4) Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengalolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
5) Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Hal ini akan membantu guru dalam memahami anak didik lebih mendalam.
6) Inisiator
Dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. Kompetensi guru harus diperbaiki, keterampilan penggunaan media pendidikan dan pengajaran harus diperbarui sesuai kemajuan media komunikasi dan informasi abad ini.
7) Fasilitator dan Mediator
Sebagai fasilitator dan mediator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar.
Peran ini sangat menunjang peran guru sebagai penyampai informasi. Kegiatan utama guru sebagai fasilitator adalah mengusahakan agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal. Sebagai mediator guru menjadi perantara dalam hubungan antar manusia, oleh karena itu guru harus terampil menggunakan pengetahuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi.
8) Pembimbing
Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.
9) Pengelola kelas (learning manager)
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Guru sebagai pengelola kelas dalam proses belajar mengajar harus mampu menjadikan suasana kelas kondusif untuk belajar siswa.
10) Supervisor
Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Teknik-teknik supervisi harus guru kuasai dengan baik agar dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar mengajar menjadi lebih baik.
11) Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian terhadap aspek intrinsik lebih menyentuh pada aspek kepribadian anak didik, yakni aspek nilai (value). Berdasarkan hal ini, guru harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap kepribadian anak didik tentu lebih diutamakan daripada penilaian terhadap jawaban anak didik ketika diberikan tes.
Demikian Informasi pendidikan seputar 11 Peran Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka
- Usman, Muh Uzer. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya
- Rustaman. Nuryani Y., dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
- Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukattif. Jakarta: PT. Rineka Cipta