Klasifikasi Sumber Belajar Menurut Pendapat Ahli
Wednesday, October 21, 2015
wawasanpendidikan.com; Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya bahwa sumber belajar sangat beraneka ragam baik jenis dan bentuknya. Sehingga, hal tersebut membuat klasifikasi sumber belajar tidaklah mudah. Hal itu disebabkan oleh sulitnya membuat batas yang tegas dan pasti tentang perbedaan atau ciri ciri yang terdapat pada sumber belajar. Misalnya, kegiatan diskusi dapat diklasifikasikan kedalam sumber Belajar yang dirancang, namunbdapat juga dimasukkan ke dalam klasifikasi sumber belajar yang dimanfaatkan, sebab kegiatan diskusi yang spontan dalam kegiatan pengajaran bisa terjadi tanpa direncanakan sebelumnya.
Klasifikasi Sumber Belajar Menurut Pendapat Ahli |
Namun, Wallington secara mudah dapat mengklasifikasikan sumber belajar menjadi sebuah pertanyaan pertanyaan seperti berikut apa, siapa, dimana dan bagaimana. Berpangkal dari pertanyaan pertanyaan tersebut untuk selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan pertanyaan sebagai berikut:
a. Apakah jenis informasi yang disampaikan?
b. Siapakah yang melaksanakan transmisi itu?
c. Bagaimanakah cara mentransmisi itu?
d. Di manakah transmisi itu diadakan? (Ahmad Rohani, 1997)
Berdasarkan pertanyaan pertanyaan dari Wallington ini, selanjutnya dapat disusun klasifikasi sumber belajar sebagai berikut:
Klasifikasi ini kemudian memberi inspirasi pada AECT (Association for Education Communication and Technology) untuk membuat klasifikasi lebih lanjut. Di mana, AECT mengklasifikasikan sumber belajar menjadi enam yaitu :
- Message (pesan) yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik dan sebagainya.
- People (orang) yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini adalah guru/dosen, tutor, peserta didik dan sebagainya.
- Materials (bahan) yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah, buku dan sebagainya.
- Device (alat) yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan misalnya overhead proyektor, slide, video tape/recorder, pesawat radio/tv, dan sebagainya.
- Technique (tekhnik) yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang lingkungan untuk menyampaikan pesan misalnya pengajaran berprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA dan sebagainya.
- Setting (lingkungan) adalah situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik: ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik: misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, ramai, lelah dan sebagainya (Fatah Syukur NC, 2005)
Klasifikasi Sumber Belajar |
Sedangkan, Ely memberikan klasifikasi yang pada dasarnya sama dengan AECT hanya sedikit perbedaan, antara lain :
- Istilah people diganti dengan man yang mentransmisikan pesan.
- Media instrumentation menggantikan istilah devices dan materials
- Technique sebagai pengganti method
- Environment sebagai pengganti setting (Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, 1991)
Versi lain dalam pembagian sumber belajar dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, mereka membagi sumber belajar menjadi 2 bagian yaitu:
Pertama, sumber belajar yang dirancang atau learning resources by design yakni sumber belajar yang sengaja direncanakan, disiapkan untuk pengajaran tertentu.
Kedua, sumber belajar yang dimanfaatkan atau learning resources by utilization yakni sumber belajar yang tidak direncanakan atau tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, tetapi langsung dipakai guna kepentingan pengajaran, diambil langsung dari dunia nyata.(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989)
Menurut mereka kedua sumber belajar di atas sama efektifnya, bergantung pada bagaimana pemanfaatannya dalam proses belajar mengajar. Kedua macam sumber belajar itu sama sama dapat digunakan dalam kegiatan instruksional karena keduanya memberikan kemudahan belajar pada siswa. Pembagian lain mengenai sumber belajar adalah sebagai berikut:
- Sumber belajar cetak :misalnya buku, majalah, ensiklopedia, brosur, koran, poster ,denah dan lain lain
- Sumber belajar non cetak misalnya film, slide, video, model, boneka, audio, kaset dan lain lain
- Sumber belajar yang berupa fasilitas misalnya auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual(carrel), studio, lapangan olahraga dan lain lain.
- Sumber belajar yang berupa aktifitas/kegiatan seperti wawancara, diskusi, ceramah dan lain lain.
- Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat misalnya taman, terminal dan lain-lain.
Sekalipun telah dipisahkan ke dalam berbagai golongan tersebut, dalam kenyataan sumber belajar tersebut satu sama lain saling berhubungan sehingga kadang kadang sulit memisahkanya semisal pada saat peserta didik mencoba menggunakan peralatan ada peserta didik tertentu yang membantu temannya menggunakan peralatan tersebut, maka di sini peserta didik sebagai sumber belajar. Sehingga dari pembagian jenis sumber belajar di atas, bukanlah pembagian yang bersifat mutlak, hal ini dikarenakan sulitnya untuk membuat batasan yang tegas yaitu dalam pengklasifikasian.
demikianlah penjelasan tentang Klasifikasi Sumber Belajar Menurut Pendapat Ahli. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Eduklatif. Jakarta : Rineka Cipta
Fatah Syukur NC. (2005). Teknologi Pendidikan. Semarang: RaSAIL
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. (1991). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru