Pengertian, Aspek, Indikator, dan Manfaat serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Friday, October 9, 2015
wawasanpendidikan.com; kata minat sudah tidak asing lagi. minat sangat berpengaruh terhadap Motivasi Belajar siswa. selain Motivas juga mempengaruhi Hasil Belajar siswa. kali ini sobat pendidikan akan membahas secara tuntas segala sesuatu yang berhubungan dengan minat antara lain Pengertian, Aspek, Indikator, dan Manfaat serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar.
A. Pengertian Minat Belajar
Minat Belajar |
Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belaja mengajar, seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa sebagai timabal balik dari hasil sebuah pengajaran.
Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadat pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda- tanda minat. Lebih lanjut terdapat beberapa Pengertian Minat diantaranya adalah:
- Menurut M. Alisuf Sabri Minat adalah “kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu. (M. Alisuf Sabri, 1995)
- Menurut Muhibbin Syah Minat adalah “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. (Muhibbin Syah, 2001)
- Menurut Ahmad D. Marimba Minat adalah “kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu”. (Ahmad D. Marimba, 1980)
- Menurut Mahfudh Shalahuddin Minat adalah “perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Dengan begitu minat, tambah Mahfudh, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan”.(Mahfudh Shahuddin, 1990)
- Menurut Crow dan Crow bahwa “minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”. (Abd. Rachman Abror, 1993)
- Menurut Hurlock bahwa minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar. (Hurlock, 1990).
Seperti yang telah di kemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya tersebut.
Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu penilaian-penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang.
Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan mengenal adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya.
Menurut (Hurlock, 1990) ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu:
1. Aspek kognitif
Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
2. Aspek afektif
Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang.
C. Indikator Minat Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah Alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk/keterangan (Depdikbud, 1991). Kaitannya dengan minat siswa maka indikator adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat. Ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah.
1. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan Sejarah Kebudayaan Islam. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
2. Perhatian dalam Belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.
3. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata. Sebagaimana dikemukakan oleh Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut:
“Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada gur, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orng lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontroldiri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya”.(Ali Imran, 1996)
4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran
Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam) juga merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan fungsinya. Seperti contoh misalnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam banyak memberikan manfaat kepada siswa bila Sejarah Kebudayaan Islam tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi juga dipelajari sebaliknya bila siswa tidak membaca pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam maka siswa tidak dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tersebut.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minatterutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara lain:
1. Motivasi
Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi( D.P. Tampubolon, 1993). Seorang siswa yang ingin memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang Matematika misalnya, tentu akan terarah minatnya untuk membaca buku-buku tentang matematika, mendiskusikannya, dan sebagainya.
2. Belajar
Minat dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa yang semula tidak menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat pun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G bahwa ìminat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat.(D.P. Tampubolon, 1993)
3. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru
Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto bahwa Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar siswa. Menurut Kurt Singer bahwa Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. (Kurt Singer,1987)
Guru yang pandai, baik, ramah, disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian murid.
Bentuk-bentuk kepribadian gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat siswa. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus peka terhadap situasi kelas. Ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode mengajar yang cocok dan sesuai denga tingkatan kecerdasan para siswanya, artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan jiwa siswanya.
4. Keluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua.
5. Teman Pergaulan
Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama- sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami.
6. Lingkungan
Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. Hal ini ditegaskan oleh pendapat yang dikemukakan oleh Crow bahwa ìminat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal.
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. (M. Dalyono, 1997)
7. Cita-cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita- cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap beruaha untuk mencapainya.
8. Bakat
Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan memiliki minat dalam hal menyanyi. Jika ia dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.
9. Hobi
Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi terhadap matematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya. Dengan demikian, faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor minat.
10. Media Massa
Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehari-hari. Minat khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media massa.
11. Fasilitas
Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru mengikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat-tempat hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif bagi pertumbuhan minat tersebut.
demikianlah pembahasan tentang Pengertian, Aspek, Indikator, dan Manfaat serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar. Semoga bermanfaat
Sumber:
M. Alisuf Sabri. (1995). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Muhibbin Syah. (2001). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ahmad D. Marimba. (1980). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Almaíarif
Mahfudh Shahuddin. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu
Abd. Rachman Abror.(1993). Psykologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana
Hurlock. (1990). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ali Imran. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
D.P. Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa
Singgih D.G. & Ny. SDG. (1989). Psikologi Perawatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Kurt Singer.(1987). Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya
M. Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta