Pengertian dan Jenis serta Prinsip dalam Memilih Sumber Belajar
Wednesday, September 16, 2015
wawasanpendidikan.com; kita ketahui bahwa Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia. ada pula yang mengatakan proses dari tidak tau menjadi tau. berbagai Pengertian Belajar dikemukakan oleh ahli. namun perlu kita ketahui bahwa, dalam proses belajar, ada sumber-sumber belajar yang kita pelajari. oleh karena itu, sobat pendidikan akan menjelaskan tentang Pengertian dan Jenis-Jenis Sumber Belajar
Pengertian dan Jenis-Jenis Sumber Belajar |
A. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan bahan yang mencakup media belajar, alat peraga dan alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai ketrampilan kepada anak maupun dewasa yang berperan mendampingi anak dalam belajar. (Yunanto & Sri Joko, 2004)
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar seseorang. Pendapat lain dikemukakan oleh Assotiation Educational communication and technology (AECT) bahwa sumber belajar adalah data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. (As‟ari & Deni kurniawan, 2007)
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sumber belajar sangat luas dan kompleks, lebih dari media belajar. Segala hal yang sekiranya diprediksikan untuk mendukung dan dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber, tetapi hanya salah satu dari sekian sumber belajar yang ada. Dari sinilah peranan buku
teks sebagai sumber belajar menjadi organ sebagai sumber belajar yang primer bagi setiap peserta didik. Hal ini disebabkan karena melalui membaca buku teks peserta didik dapat secara kritis mempertanyakan keterpercayaan, reliabilitas sumber relevansi argumen, ataupun daya baca yang digunakan. Peserta didik dapat memanfaatkan pengalamannya terdahulu untuk mengkombinasikan bahan-bahan tersebut ke dalam beberapa interpretasi yang segar, originil, dan personal. (Henry Guntur Tarigan, 2008)
B. Jenis-Jenis Sumber Belajar
Adapun jenis-jenis sumber belajar secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Tempat belajar secara alamiah
Sumber belajar dapat berupa tempat yang sebenarnya dimana anak mendapat informasi langsung, seperti kantor pos, kantor polisi, sawah, peternakan, kapal, atau bandara. Tempat-tempat tersebut mampu memberikan informasi secara langsung dan alamiyah. Anak dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang terkait segala informasi kegiatan di setiap tempat tersebut.
2) Perpustakaan
Kegemaran membaca tidak dibawa sejak anak lahir. Kebiasaan ini tumbuh dengan baik jika lingkungan mendukungnya. Berbagai ensiklopedi, buku-buku dan berbagai tema dapat dikumpulkan dan ditata rapi di ruang perpustakaan. Perpustakaan memiliki fungsi sebagai “jantung sekolah”, karena di dalamnya berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk mengembangkan diri. Dari sinilah kegemaran membaca dapat diciptakan. (Sinta Ratnawati, 2002)
3) Narasumber
Para ahli di berbagai bidang merupakan salah satu sumber belajar yang dapat diandalkan karena biasanya mereka memberikan informasi berdasarkan penilitian dan pengalaman mereka. Dengan demikian diharapkan para peserta didik dapat melatih kemahiran mereka dalam berbahasa melalui wawancara dan berkomunikasi
dengan narasumber.
4) Media cetak
Termasuk di dalamnya bahan cetak, buku, atau majalah. Gambar-gambar yang ekspresif dapat memberi kesempatan anak menggunakan nalar dan mengungkapkan pikirannya dengan menggunakan kosa kata yang semakin hari semakin berkembang.
5) Alat peraga
Berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam proses “belajar mengajar”. Pada alat peraga, anak aktif mengadakan eksplorasi walaupun tidak menutup kemungkinan mereka akan menggunakannya untuk bermain. (Anggani Sudono, 2007)
6) Aktivitas (activities)
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya merupakan kombinasi antara suatu teknik penyajian dengan sumber lainnya yang memberikan fasilitas atau kemudahan belajar bagi peserta didik. Misalnya, pengajaran terprogram merupakan kombinasi antara teknik penyajian program (bahan) dengan buku (cetak). Contoh lainnya adalah simulasi, karya wisata dan sistem pengajaran modul. Aktivitas sumber belajar ini biasanya meliputi:
- Tujuan khusus yang harus dicapai oleh peserta didik
- Materi (bahan pengajaran) yang harus dipelajari
- Aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran
- Sistem dan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan program.
Sebagian lainnya membagi menjadi dua jenis, yaitu sumber belajar yang dirancang (be designed) dan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Sumber belajar yang dirancang adalah sumber belajar yang sengaja dibuat dan dipergunakan dalam satu proses proses pembelajaran dengan tujuan tertentu. Contohnya buku, slide, ensiklopedi, dan film. Sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, yaitu sumber belajar yang dimanfaatkan yang berada di masyarakat dan tidak dirancang secara khusus.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Namun hendaknya dipandang dalam satu kesatuan utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran peserta didik. (Sudirman, 1992)
C. Prinsip-Prinsip dalam Memilih Sumber Belajar
Prinsip-prinsip dalam memilih sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan, mempunyai keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Konsistensi
Yang berarti adanya ketegasan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
3. Kecukupan
Yang berarti materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu dalam pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika terlalu banyak akan membuang banyak waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. (Sofan Amri & Lift Khoiru Ahmadi, 2010)
Sumber
1 Yunanto & Sri Joko (2004). Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
2 As‟ari & Deni kurniawan. (2007). Mengenal Sumber Belajar. Jakarta: PT Gramedia.
3 Henry Guntur Tarigan. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Bahasa. Bandung: Angkasa.
4 Sinta Ratnawati. (2002) Sekolah Alternatif Untuk Anak. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara
5 Anggani Sudono. (2007). Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.
6 Sudirman. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Roska Karya.
7 Sofan Amri & Lift Khoiru Ahmadi. (2010). Konstruksi pengembangan pembelajran pengaruhnya terhadap mekanisme dan praktek kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustaka
7 Sofan Amri & Lift Khoiru Ahmadi. (2010). Konstruksi pengembangan pembelajran pengaruhnya terhadap mekanisme dan praktek kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustaka