Unsur Unsur Biaya
Wednesday, November 5, 2014
wawasanpendidikan.com; sebelumnya telah dibahas tentang Pengertian Biaya.kali ini sobat pendidikan akan membahas tentang unsur-unsur biaya. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan pengertian unsur biaya tersebut di atas.
Unsur Unsur Biaya |
1. Direct Materials (bahan baku langsung)
Membahas mengenai bahan baku terlebih dahulu harus diketahui tentang barang-barang yang dikomsusikan tersebut terdiri dari bahan dan barang yang bukan bahan, bahan adalah barang yang diproses atau diolah menjadi produk yang selesai yang merupakan bahagiaan dari produk yang di atas. Yang terdiri dari bahan baku (direct Materials) dan bahan yang dikomsumsikan oleh perusahaan tetapi tidak merupakan bahan dari produksi jadi, misalnya bahan baku (fuel and oil) digunakan untuk menjalankan mesin pada pabrik elektronik.
Membahas mengenai bahan baku terlebih dahulu harus diketahui tentang barang-barang yang dikomsusikan tersebut terdiri dari bahan dan barang yang bukan bahan, bahan adalah barang yang diproses atau diolah menjadi produk yang selesai yang merupakan bahagiaan dari produk yang di atas. Yang terdiri dari bahan baku (direct Materials) dan bahan yang dikomsumsikan oleh perusahaan tetapi tidak merupakan bahan dari produksi jadi, misalnya bahan baku (fuel and oil) digunakan untuk menjalankan mesin pada pabrik elektronik.
Menurut Mulyady (199 : 58) bahan baku adalah bahan yang terbentuk dari bagian yang menyeluruh dari produk jadi dana biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah adalah prosese produksi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Matz dan Usry (1990 : 80) sebagai berikut : Direct Materials are all materials that from an integral part of finished product and that can be in clued directly in calculating the cost of the product.
Dari kedua batasan (Limitation) yang dikemukakan tersebut di atas, jelas bahwa yang dimaksud dengan derict materials adalah semua bahan baku yang dapat membentuk secara langsung dapat diperhitungkan sebagai harga pokk dari produk yang dihasilakan.
Dalam menghitung harga pokok dari pada direct materials digunakan oleh Anthony mengemukakan sebagai berikut :
“The measwiemen of direct materials cost also has the two aspects of the quantity of materials used and the price per unit of quantity”. Dari batasan tersebut jelas terlihat bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Jumlah dari direct materials (bahan baku langsung) yang digunakan.
b. Harga per unik dari jumlah bahan baku lengsung yang digunakan.
2. Direct Labour
Salah satu unsur yang menentukan kinerja suatu perusahaan adalah tenaga kerja. Oleh karena itu maka biaya tenaga kerja perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sama dengan biaya bahan baku, yang keduanya memang digolongkan menjadi biaya utama (prime cost).
Biaya tenaga kerja langsung yaitu semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan sesuai dengan fungsi dimana karyawan ditempat (bekerja) pada perusahaan industri biaya tenaga kerja bagian produksi, pemasaran serta bagian administrasi dan umum.
Selanjutnya biaya tenaga kerja bagian produksi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu biaya tenaga kerja langsung (Direct labour Cost), kelompok biaya yang terakhir ini digolongkan kedalam biaya ovedead pabrik yang balas jasanya diberikan karyawan, akan tetapi manfaatnya tidak dapat didefinisikan diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilakn oleh perusahaan sedangkan biaya tenaga kerja langsung merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan untuk suatu produk tertentu.
Oleh Matz dan Usry (1990 : 79) memberikan pengertian tentang biaya tenaga kerja sebagai berikut :
Oleh Matz dan Usry (1990 : 79) memberikan pengertian tentang biaya tenaga kerja sebagai berikut :
“Labors Cost Represents the human Contribution to pro diction is an important cost Factor requiring constant measurement control, and annalists”. Lebih lanjut beliau mengemukakan pula bahwa :
“Direct labour applied directly to the materials comprise in the finished product”.
Dari kedua pengertian tersebut di atas disimpulkan bahwa tenaga itu merupakan konstribusi karyawan didalam kegiatan perusahaan dengan fungsi yang ada dalam kegiatan perusahaan dengan fungsi yang ada dalam perusahaan, sedangkan direct labour (tenaga kerja langsung) adalah kerja langsung digunakan secara langsung dan merupakan bagian dari produk yang dihasilkan.
3. Factory Overhead Cost (Biaya Tidak langsung)
Pada umumnya diartikan sebagai salah satu unsur yang dapat membentuk atau perlu diperhitungkan (kalkulasi) harga pokok produksi, dimana merupakan unsur biaya yang tidak langsung produk yang dihasilkan. Hal ini di sebabkan karena terjadi atau manfaat pada umumnya tidak dapat diidentifikasikan pada jenis produksi tertentu atau dengan kata lain biaya tersebut secara bersama-sama dinikmati oleh beberapa jenis produksi. Adapun jenis biaya averhead terdiri dari :
a. Indirect Materials Cost
Adalah nilai pada bahan yang tidak langsung yang dikomsumsikan oleh perusahaan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
- Bahan penolong yaitu bahan yang dikomsumsikan dalam suatu proses produksi yang merupakan bagian dari produk yang dihasilkan, dimana jejak pemakaiannya dapat diikuti atau nilainya relatif kecil sehingga meskipun pemakaiannya dapat diikuti menjadi tidak praktis.
- Barang yang bukan bahan yaitu barang yang dikomsumsikan oleh perusahaan tetapi tidak merupakan bagian dari produk yang dihasilkan.
b. Indirect Labour Cost
Adalah nilai dari balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik, yang dimanfaatkan tidak dapat diikuti jejaknya pada produk yang dihasilkan. Dalam hal ini sebagai contoh adalah gaji untuk pempinan bagian produksi, upah modal, dan lain-lain.
c. Other Indirect Cost
Adalah biaya tidak langsung yang dikorbankan selain daripada indirect materials dan indirect labour, yang terjadi diakibatkan oleh adanya kegiatan biaya produksi, biasanya biaya pemeliharaan mesin, biaya penyusutan dan lain sebagainya.
Dalam kaitannya dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, biaya overhed pabrik tidak mempunyai hubungan tidak mempunyai hubungan secara langsung, namun karena terjadinya diakibatkan oleh kegiatan proses produksi maka biaya produksi, hal ini dijelaskan oleh Matz dan Usry (1990 : 21) sebagai berikut :
“Cost of indirect material, indirect labor, and all other manufacturing cost that cannot confined the be charged directly to specific clients jobs on product, and all other manufacturing cost expect direct materials and direct labor”.
Hal tersebut di atas diperjelas oleh Hadikusumo dengan pandangan sebagai berikut :
(Factory overhead cost atau manufactory overhead cost) adalah biaya-biaya produksi yang tidak langsung dilakukan dalam harga pokok dari tiap macam barang yang diproduksi. Oleh karena adanya berbagai unsur dalam biaya overhead masing-masing mempunyai sifat tertentu maka untuk mangalokasikan kepada produk yang dihasilkan mutlak diperlukan suatu analisa yang cermat akan supaya jumlah yang diberikan menunjukkan suatu hal yang wajar.
Dalam menghitung beberapa unsur biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam proses produksi tanpa menunggu suatu hasil akhir produk, maka biasanya cara yang sering digunakan menentukan harga jual dan juga oleh pimpinan perusahaan dapat pula dijadikan sebagai alat pengendalian terhadap sebab-sebab terjadinya penyimpanan-penyimpanan atas tarif yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal tersebut di atas diperjelas oleh Hadikusumo dengan pandangan sebagai berikut :
(Factory overhead cost atau manufactory overhead cost) adalah biaya-biaya produksi yang tidak langsung dilakukan dalam harga pokok dari tiap macam barang yang diproduksi. Oleh karena adanya berbagai unsur dalam biaya overhead masing-masing mempunyai sifat tertentu maka untuk mangalokasikan kepada produk yang dihasilkan mutlak diperlukan suatu analisa yang cermat akan supaya jumlah yang diberikan menunjukkan suatu hal yang wajar.
Dalam menghitung beberapa unsur biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam proses produksi tanpa menunggu suatu hasil akhir produk, maka biasanya cara yang sering digunakan menentukan harga jual dan juga oleh pimpinan perusahaan dapat pula dijadikan sebagai alat pengendalian terhadap sebab-sebab terjadinya penyimpanan-penyimpanan atas tarif yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Marketing expenses (biaya pemasaran) Adalah nilai daripada pengorbanan yang dilakukan dalam rangka penjualan produk yang dihasilkan sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Marketing Expenses biasanya terdiri dari :
- Biaya ikan
- Gaji bagian penjualan
- Biaya pengepakan (Packing)
- Biaya pengisian
- Dan lain-lain
2. Administrative Expenses (biaya administrasi) Adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan fungsi administrasi dan umumnya. Unsur biaya terjadi sebagai akibat penentuan kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Biaya administrasi ini meliputi :
- Gaji pimpinan
- Biaya pemeriksaan yang dibayarkan kepada akuntan publik
- Biaya bunga
- Sumbangan-sumbangan