Penyebab-Penyebab Kecemasan dan Tipe Kepribadian Pencemasan
Saturday, September 13, 2014
wawasanpendidikan.com; pada postingan sebelumnya, sobat pendidikan telah berbagi artikel tentang pengertian kecemasan dan tingkat kecemasan menurut pendapat ahli. kali ini sobat pendidikan akan berbagi tentang apa saja penyebab terjadinya kecemasan serta bagaimana tipe-tipe kepribadian pencemas. untuk lebih jelas silahkan baca artikel dibawah ini.
Penyebab-Penyebab Kecemasan |
A. Penyebab- Penyebab Kecemasan
Pertama, Keadaan kecemasan (anxiety state) adalah Suatu keadaan
kecemasan dapat timbul pada setiap umur dan dalam berbagai deretan kegawatan.
Pada keadaan kecemasan acute yang ditimbulkan oleh tekanan yang hebat:
penderita tegang, kadangkadang sampai tidak dapat bergerak, denyut jantung dan
kecepatan pernafasan bertambah, pupil melebar, dan berkeringat banyak. Biasanya
penderita insomnia atau bila tidur bermimpi yang menakutkan. Pada keadaan
kecemasan chronis derajat kecemasannya dapat berubah dari hari ke hari, atau
dari minggu ke minggu tetapi tidak pernah hilang sama sekali. Yang dapat dikeluhkan
oleh penderita antara lain adalah kegelisahan, berdebardebar, kelelahan,
kehilangan nafsu makan, pingsan, kehilangan kesadaran, pusing, berkeringat, gemetar,
menggagap sering kencing, diarrhea atau sembelit, dan takut mati atau takut
menjadi gila.
Kedua, Suatu keadaan ketakutan (phobic state) adalah suatu keadaan
kecemasan dengan ketakutan yang khusus, misalnya claustrophobia : takut terkunci
dan berada pada tempat-tempat tertutup; agoraphobia : takut berada pada
tempat-tempat terbuka, jalan, lapangan terbuka. Suatu syndrome usaha (effort
syndrome) adalah suatu keadaan kecemasan dengan titik berat pada susunan peredaran
darah. Penderita biasanya tinggi kurus dan sedang menghadapi kerja jasmaniyah
yang berat, misalnya latihan tentara, jantungnya berdebar-debar, tidak teratur,
merasa sakit precordial, sesak nafas dan kelelahan yang sangat.
Ketiga, Terlalu banyak minum kopi adalah kecemasan, kegelisahan,
denyut jantung cepat atau tidak teratur, gemetar, sakit kepala dan insomnia
dapat disebabkan oleh minum kopi terlalu banyak, atu dengan perkataan lain
penderita memasukkan caffeine dalam jumlah yang banyak ke dalam tubuhnya, dan
menghilang bila minum kopi dihentikan atau dikurangi.
Keempat, Depresi adalah suatu tanda dari berbagai penyakit depressive
(dan memang suatu keadaan kecemasan dianggap oleh banyak dokter jiwa sebagai
suatu bentuk depressi). Kecemasan terutama tanda utama dari penyakit depressive
yang terjadi sesudah usia pertengahan dimana penderita menjadi cemas, tegang,
berjalan kian kemari, dan pikirannya dipenuhi dengan gagasan-gagasan depressive
dan keinginan untuk bunuh diri (John, 1992: 40).
Dari segi pandangan psikoanalitik Freud menyebutkan ada tiga
macam penyebab dari kecemasan. Pertama, kecemasan dapat disebabkan oleh
ancaman-ancaman dari dunia eksternal. Kedua, kecemasan dapat disebabkan oleh
konflik internal terhadap ungkapan impuls-impuls “id”. Ketiga, kecemasan dapat
juga disebabkan karena “superego” tidak efektif dalam mengekang “ego” dan akan
terjadi tingkah laku yang tidak dapat diterima. Para ahli teori humanistik berpendapat
bahwa kecemasan itu disebabkan oleh perbedaan antara diri yang sekarang dan
diri yang ideal (current self versus ideal self). Para ahli psikodinamik
berpendapat bahwa kecemasan disebabkan oleh konflik-konflik yang belum
terpecahkan (Semiun, 2006: 352).
B. Tipe Kepribadian Pencemasan
Seorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan
tidak mampu mengatasi hal yang dihadapinya yang ditandai dengan corak atau tipe
kepribadian pencemas antara lain:
- Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang.
- Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum (“demam panggung”).
- Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah.
- Seringkali mengeluh ini dan itu, khawatir berlebihan terhadap penyakit
- Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu.
- Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya sering diulang-ulang.
Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh
hal-hal yang bersifatnya psikis tetapi juga disertai dengan keluhan-keluhan
fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian yang tidak
jelas (Hawari, 2001: 65).
Sumber:
Gibson, John, Diagnosa Gejala Penyakit, Yogyakarta : Yayasan
Essential Medica, 1992.
Hawari, Dadang, Manajemen Stress Cemas dan Depresi, Jakarta: FKUI, 2001.
Semiun OFM, Yustinus, Kesehatan Mental 2, Yogyakarta:
Kanisius.2006.