Pengertian, Langkah-Langkah dan Kelebihan serta Kekurangan Metode Demonstrasi
Monday, September 22, 2014
wawasanpendidikan.com; beberapa dari metode-metode pembelajaran telah di publikasikan sebelumnya mulai dari metode pembelajaran koperatif learning make a match sampai pada metode gallery walk. nah kali ini sobat pendidikan akan melanjutkan membahas salah satu metode lainnya.
metode demonstrasi. yah,, metode demonstrasi ini sudah sangat populeh,sudah banyak digunakan oleh guru-guru pada saat mengajar di kelas, adapun lebih jelasnya silahkan baca artikel dibawah ini.....
Metode Demonstrasi |
A.
Pengertian
Metode Demonstrasi
Ditinjau dari segi etimologi (bahasa)
metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”, yang terdiri dari kata
”metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara. Maka metode mempunyai arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan.
Metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Metode dalam sistem pembelajaran
memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi pembelajaran
sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Suatu
strategi pembelajaran dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode
pembelajaran.
Metode mengajar adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat
berlangsungnya pengajaran. Peranan metode mengajar sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar dan mengajar. Melalui metode diharapkan tumbuh
berbagai kegiatan belajar peserta didik sehubungan dengan kegiatan mengajar
guru. Terciptanya interaksi edukatif ini, guru berperan sebagai penggerak dan pembimbing.
Sedangkan peserta didik berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses
interaksi ini akan berjalan lebih baik jika peserta didik banyak aktif
dibandingkan dengan guru. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat
menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.
Ada beberapa metode dalam pembelajaran.
Salah satu metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi
adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik
untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah
cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada
peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari
baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.
Metode demonstrasi adalah metode
mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta peserta
didik sendiri memperlihatkan kepada seluruh anak di dalam kelas, suatu kaifiyah
melakukan sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas
disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana
seorang guru atau orang lain bahkan murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh
kelas tentang suatu proses melakukan atau jalannya suatu proses perbuatan tertentu.
Contohnya proses berwudlu.
2. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah perencanaan dan
persiapan yang perlu ditempuh agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan
baik adalah:
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan adalah:
- Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
- Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
- Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
- Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya introspeksi diri apakah:
· - Keterangan-keterangannya dapat didengar dengan
jelas oleh peserta didik.
· - Semua media yang digunakan ditempatkan pada
posisi yang baik sehingga setiap peserta didik dapat melihat.
· - Peserta didik disarankan membuat catatan yang
dianggap perlu.
- Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
- Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
- Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
- Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran.
- Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
- Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana yang harmonis.
c. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah
diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar
selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat
laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru
dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah
sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut :
- Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
- Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.
- Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
- Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah.
- Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode demonstrasi
a. Kelebihan metode demonstrasi
- Terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
- Proses pembelajaran akan lebih menarik
- Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
b. Kekurangan metode demonstrasi
- Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
- Memerlukan waktu yang banyak.
- Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.
- Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan.
Dalam buku Ramayulis menyebutkan
kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Kebaikan Metode Demonstrasi
- Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau ada peserta didik yang diikutsertakan.
- Pengalaman peserta didik bertamba.
- Dapat membantu peserta didik mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang disampaikan, karena peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi melihat dan mempraktekkannya secara langsung.
- Dapat memfokuskan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam waktu relatif singkat.
- Dapat memusatkan perhatian anak didik.
- Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.
- Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung.
- Menghindari "coba-coba/gagal" yang banyak memakan waktu belajar.
b. Kelemahan Metode Demonstrasi
- Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup.
- Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efektif.
- Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat.
- Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta didik.
- Bila peserta didik tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif.
sumber:
Anissatul Mufarokah. 2009. Strategi
Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras).
Armai Arif. 2002 pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.
Jakarta: Ciputat Press.
Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis
PAIKEM. Semarang:RaSial Mwdia Grup.
Muhammad Zein. 1995. Metodologi Pengajaran Agama. (Yogyakarta:
AK Group dan Indra Buana).
Nana Sudjana. 1995. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo).
Ramayulis. 2005. Metodologi
Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia).
Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006.
Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta).
Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Media).
W.J.S, Poerwadarminta. 1996. Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: balai Pustaka.