Macam-macam Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya
Wednesday, September 24, 2014
wawasanpendidikan.com; pada postingan sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian Gaya Belajar menurut pendapat ahli. kali ini sobat pendidikan akan melanjutkan tentang Macam-macam Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya. Gaya belajar yang dimiliki siswa
banyak sekali macamnya dan unik bila dilihat. Macam-macam gaya belajar di
antaranya:
Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya |
1. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar macam ini
berhubungan dengan masalah pendengaran siswa. Hal ini ada kaitannya dengan
proses belajar menghafal, membaca maupun matematika dalam mengerjakan soal
cerita.
Ciri-ciri dalam gaya belajar
Auditorial, antara lain:
a) Mudah ingat dari apa yang
didengarkannya
b) Tidak bisa belajar dalam
suasana atau berisik
c) Senang dibacakan atau
mendengarkan
d) Lebih menyukai diskusi atau
juga cerita
e) Bisa mengulangi apa yang
dengarkannya.
Kendala dalam gaya belajar
auditorial ini adalah anak sering lupa apa yang dijelaskan guru. Sering keliru
apa yang disampaikan oleh guru, dan juga sering lupa membuat tugas yang
diperintahkan melalui lisan. Siswa yang menyukai gaya belajar auditorial
umumnya tidak suka membaca buku petunjuk. Dia lebih suka bertanya untuk
mendapatkan informasi yang diperlukannya.
2. Gaya Belajar Visual
Gaya Belajar macam ini
berhubungan dengan masalah penglihatan siswa. Hal ini kaitannya dengan proses
belajar seperti matematika (Geometri), bahasa mandarin dan arab, atau yang
berkaitan dengan simbol-simbol atau letak simbol. Ciri-ciri dalam gaya belajar
visual, antara lain:
a) Lebih mudah mengingat dengan
cara melihat
b) Tidak terganggu oleh suara
ribut atau berisik
c) Lebih suka membaca
d) Suka mendemonstrasikan sesuatu
daripada penjelasan.
Kendala dalam gaya belajar visual
seperti terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisannya berantakan
sehingga tidak mudah terbaca. Siswa yang mempunyai gaya belajar visual umumnya
lebih suka melihat daripada mendengarkan, umumnya mereka cenderung teratur,
rapi dan berpakaian indah.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya Belajar macam ini
berhubungan dengan masalah gerak siswa. Hal ini kaitannya dengan proses belajar
seperti pelajaran olah raga, menari dan percobaan-percobaan sains.
a) Kalau menghafal sesuatu dengan
cara berjalan atau melihat langsung
b) Belajar melalui praktek
langsung atau manipulasi (trik, peraga)
c) Banyak gerak fisik dan punya
perkembangan otot yang baik.
Kendala dalam gaya belajar
kinestetik seperti anak cenderung tidak bisa diam. Siswa yang dengan gaya
belajar seperti ini tidak dapat belajar di sekolah-sekolah yang bergaya
konvensional dimana guru menjelaskan dan anak duduk diam. Siswa akan lebih
cocok berkembang bila di sekolah dengan sistem active learning, di mana anak
banyak terlibat dalam proses belajar. Siswa yang menyukai gaya belajar kinestetik
umumnya lebih suka bergerak dan tidak betah duduk lama serta sering menundukkan
kepala saat mendengarkan.
4. Gaya Belajar Global
Anak yang memiliki gaya belajar
global cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang
besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antara satu bagian dengan
bagian yang lain. Anak global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta
menjelaskan permasalahan dengan katakatanya sendiri. Mereka dapat melihat
adanya banyak pilihan dalam mengerjakan beberapa tugas sekaligus.
Anak dengan gaya belajar global
dapat bekerja sama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan
fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan hati orang lain,
senang memberi dan menerima pujian, bahkan anak global cenderung melupakan
lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka
menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus
menjelaskan sesuatu tahap demi tahap.
Orang gaya belajar global dominan
biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan
besar untuk membersihkan tempat belajarnya. Namun sering kali keinginannya
kurang terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi hal
ini sebaiknya orang global belajar untuk menyederhanakan sistemnya dengan
menyediakan map-map berwarna dengan kategori tertentu untuk menyiapkan
kertas-kertas yang menumpuk.
Pikiran anak global dominan tidak
pernah bisa fokus pada suatu masalah, pikirannya memikirkan banyak hal
sepanjang waktu. Apabila orang global mengerjakan tugas kedua meskipun tugas
pertamanya belum selesai, untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja
sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas
sebelum mengerjakan yang lain, mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada
seseorang yang bekerja bersamanya
5. Gaya Belajar Analitik
Anak yang memiliki gaya belajar
analitik dalam memandang sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik dan
teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh.
Dalam mengerjakan tugas analitik
akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahab ke tahab berikutnya.
Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu,
dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai.
Mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena
mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewatkan.
Anak yang memiliki cara berfikir
secara analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu
mereka menikai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat
menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka tidak mengetahui gagasan
utamanya. Sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan tujuan dia dalam
mengerjakan sesuatu. Anak yang memiliki gaya belajar analitik sangat sulit
belajar karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk
mengatasi keadannya ini, sebaiknya seorang analitik belajar sendirian, baru
bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.
Anak analitik dapat bekerja
maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu,
apabila dia bisa menciptakan sistem sendiri dalam belajar. Untuk itu jadwal
harian sangat membantu anak analitik merasakan adanya struktur dan hal-hal yang
bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran yang
jelas.
demikianlah pembahasan tentang Macam-macam Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya. semoga bermanfaat
demikianlah pembahasan tentang Macam-macam Gaya Belajar dan Ciri-Cirinya. semoga bermanfaat
Sumber:
- Bobbi De Porter, Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, (Quantum Learning: Unleashing The Genius In You), (Bandung: Kaifa, 2002).
- www.pepak/pustaka/gaya belajar global dan analitik.com