Makalah Instrumen Penelitian
Tuesday, July 8, 2014
wawasanpendidikan.com. beberapa makalah sebelumnya, sobat pendidikan telah berbagi tentang makalah teori penelitian yang menjelaskan tentang teori-teori dalam penelitian, makalah hipotesi yang membahas tentang perlunya hipotesis dalam penelitian kuantitatif dan terakhir makalah tentang populasi dan sampel yang membahas tuntas tentang populasi dan sampel serta teknik samplingnya. kali ini sobat pendidikan melanjutkan ke tahap selanjutnya. tahap yang penting yaitu tentang instrumen penelitian. Makalah Instrumen penelitian membahas tentang cara membuat instrumen dalam penelitian agar mempermudah peneliti dalam membuat instrumen. semoga bermanfaat...
Instrumen Penelitian |
A. Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi
sering digunakan karena, selama satu periode pendidikan berlangsung orang perlu
mengetahui hasil atau prestasi yang dicapai baik oleh pihak pendidik maupun
oleh peserta didik tersebut. Hal ini dapat dirasakan dalam semua bentuk dan
jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non formal.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak
terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri, dimana tujuan dari evaluasi
pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan
sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan-tujuan kurikuler. Selain itu, juga dapat digunakan oleh para guru dan
para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan
pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode
mengajar yang di gunakan.
Pada prinsipnya melakukan evaluasi adalah
melakukan suatu penilaian dan pengukuran sehingga dibutuhkan suatu alat ukur
yang baik dan akurat. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian.
B. Instrumen Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian instrumen adalah alat yg
dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja
teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian
(berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan
pengolahan.
Beberapa pengertian isntrumen menurut
beberapa ahli:
1. Menurut Suharsimi Arikunto 2010, instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
2. Menurut baso intang (jurnal pendidikan dan kebudayaan 2007)
mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan
akademis maka dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Maka dari pengertian dan pendapat ahli
diatas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data-data dan disajikan dalam bentuk
sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
Instrumen memegang peranan yang sangat penting
dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data
yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen
yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang di tempu. Hal ini
mudah dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data,
sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam
arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau
keadaan sesungguhnya di lapangan.
Sedangkan jika kualitas instrumen yang
digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang
rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan
fakta di lapangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru.
C. Jenis
Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbasis pada
angka yang kemudian diuji dengan menggunakan perhitungan statistik. Dalam
menggunakan instrumen penelitian, evaluator menggunakan cara atau teknik
evaluasi yaitu teknik non tes dan teknik tes.
1. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes
digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran
yang telah disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.
(jihad asep 2007)
Ditinjau dari pelaksanannya, tes dibedakan atas 3 yaitu:
a.
Tes
tulis yaitu tes atau soal yang harus diselesaikan oleh siswa secara tertulis
b. Tes
lisan yaitu sekumpulan tes atau soal atau tugas pertanyaan yang diberikan kepada
siswa yang dilaksanakan dengan cara tanya jawab.
c. Tes
perbuatan yaitu tugas yang pada umumnya berupa kegiatan praktek atau melakukan
kegiatan yang mengukur keterampilan
Ditinjau dari segi sistem penskorannya, tes dibedakan atas
dua yaitu:
a. Tes
objektif yaitu bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang
harus dipilih oleh peserta tes dalam hal ini peserta hanya memilih alternatif
jawaban yang telah disediakan. Adapun beberapa tes objektif anatara lain:
1) Tes
pilihan ganda
2)
Tes
benar salah
3)
Tes
menjodohkan jawaban
b. Tes
subjektif yaitu umumnya berbentuk tes uraian yang dimana siswa dalam menjawab
soal terseburt dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes.
Adapun beberapa tes uraian atau tes subjektif antara lain:
a.
Tes
uraian bebas
b.
Tes
uraian terbatas. (eko putro widoyoko 2009)
2.
Non
Tes
Penilaian non tes
merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai
karakteristik minat, sifat dan kepribadian.
Menurut jihat
asep dalam bukunya yang berjudul evaluasi pembelajaran, bentuk penilaian non
tes dibedakan atas 5 yaitu antara lain:
a. Pengamatan
yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar
pengamatan terhadap perilaku siswa baik secara perorangan maupun kelompok
b. Skala
sikap yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa melalui
pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar dan
pendapat siswa
c. Angket
yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara
tertulis
d. Catatan
harian yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang mempunyai
kaitan dengan perkembangan pribadinya.
e. Daftar
cek yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap perilaku siswa
telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
D. Cara Menyusun Instrumen
Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang social umumnya
dan khususnya bidang pendidikan khususnya yang sudah baku sulit ditemukan.
Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrument yang akan digunakan untuk
penelitian.
Titik tolak dari
penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan
selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indicator ini kemudian
dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan
penyusunan instrument, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrument atau
kisi-kisi instrument.
Ada beberapa
langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyususn instrumen penelitian.
Langkah-langkah tersebut adalah:
- Analisis Variabel Penelitian
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel
kemudian mengembangkannya menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal
sebelum instrumen itu dikembangkan.
- Menetapkan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti
sudah memahami dengan pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu
variabel mungkin hanya memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih
dari satu jenis instrumen.
- Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman
dalam merumuskan item instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang
lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya
pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus
tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan
prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.
- Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah
selanjutnya adalah menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis
instrumen yang akan digunakan.
- Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap item.
Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang harus dibuang
dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek uji
coba.
Menurut mertens dalam bukunya
research and evaluation in education and psychology Saran untuk memilih
instrumen berdasarkan saran dari Komisi bersama pengujian praktek (2004). untuk
membantu dalam memilih cicilan koleksi data yaitu:
- Define the purpose for testing. the content and skills to be tested, and the • intended test takers. Select and use the most appropriate test based on a thorough review of available information.
- What are the variables that the test measures?
- Review and select tests based on the appropriateness of test content. skills tested, and content coverage for the intended purpose of testing.
- Review materials provided by test developers and select tests for which clear, accurate, and complete information is provided. What is the format of the instrument? How much time is needed for administration? To what extent do these features promote or restrict accuracy of assessment for the people in the proposed research? How much time is required for scoring? Arc alternate or ,short forms available? What is the cost of the instrument? Can it be scored by hand? Or computer? Can you do it yourself or do you have to send it to the test developer?
- Select tests through a process that includes persons with appropriate knowledge. skills, and training.
- Evaluate evidence of the technical quality of the test provided by the test developer and any independent reviewers (e.g., what evidence is reported as to its reliability, norm group representation, validity, type of administration?).
- Evaluate representative samples of test questions or practice tests, directions. answer sheets, manuals, and score reports before selecting a test. What type of training is needed for administering, scoring, and interpreting the test?
- Evaluate procedures and materials used by test developers, as well as the resulting test, to ensure that potentially offensive content or language is avoided. Does the instrument satisfy concerns about language and culture in terms of avoiding bias on the basis of gender, race or ethnicity, and disability?
- Select tests with, appropriately modified forms or administration procedures for test takers with disabilities who need special accommodations.
- Evaluate the available evidence on the performance of test takers of diverse subgroups. Determine to the extent feasible which performance differences may have been caused by factors unrelated to the skills being
E.
Kriteria
tes yang baik
Sebuah tes yang
dapat dikatakan baiksebagai alat pengukur harus memiliki syarat tes, yaitu:
1.
Validitas
Alat ukur
dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan
alat ukur. Tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dapat dikatakan valid
apabila tes tersebut dapat tepat mengukur hasil belajar yang hendak diukur.
(eko putro widoyoko 2009)
Validitas
dikategorikan kedalam 3 yaitu:
a.
Validitas
Isi
Validasi isi
adalah sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-benar relevan
dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
(saifuddin aswar . 2013)
b.
Validitas
Konstrak
Validasi konstrak
membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes
berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritikyang mendasari penyusunan tersebut.
(saifuddin aswar . 2013)
c. Validitas
berdasarkan Kriteria
Validitas empiris sama dengan validitas
kriteria yang berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik
kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria internal adalah tes atau
instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal
adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang
menjadi kriteria.
2.
Reliabilitas
Reliabilitas adalah
serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi
bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
a.
Pengujian
Reliabilitas eksternal
-Test-retest
Instrumen
penelitian yang teliabilitasnya diuji dengan cara test-retest dilakukan dengan
cara mencoba instrumen beberapa kali pada responden
-Ekuivalen
Pengujian
reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi
instrumennya ada dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrumen berbeda.
- Gabungan
Pengujian
reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen
ini beberapa kali, keresponden yang sama.
b.
Pengujian
reliabilitas internal
Pengujian
reliabilitas dengan internal consistency , dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu.
3.
Objektivitas
objektivitas berarti bahwa dalam tes tersebut, tidak dipengaruhi oleh unsur pribadi atau unsur subjek yang mempengaruhinya. Baik itu dari segi bentuk soal maupun dari aspek penilaiannya.
objektivitas berarti bahwa dalam tes tersebut, tidak dipengaruhi oleh unsur pribadi atau unsur subjek yang mempengaruhinya. Baik itu dari segi bentuk soal maupun dari aspek penilaiannya.
4.
Praktikabilitas
Sebuah tes
dikatakan praktikabilitas tinggi apabila ter tersebut bersifat praktis, dan
mudah pengadministrasiannya.
5.
Ekonomis
Yang dimaksud
dengan ekonomis bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama
Arifin zainal. 1991 Evaluasi
Instruksional PT remaja rosdakarya. Bandung
Azwar saifuddin. 2013. Reliabilitas
dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Jihad asep. 2007. Evaluasi
Pembelajaran. Multi press. yogyakarta
Mertens Donna. 2010. Research and Evaluation in Education and Psychology
sage. London.
Putro widoyoko eko. 2009. Evaluasi
Program Pembelajaran. Pustaka Pelajar. yogyakarta
Suharsimi arikunto. 2010. Dasar-dasar
evaluasi pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Suharsimi arikunto. 2013.Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode
Penelitian Kombinasi. CV. Alvabeta. Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung